Pada 2022 lalu Pep Guardiola mengancam akan pergi dari klub kalau ternyata terbukti pemilik Manchester City membohonginya perihal transfer pemain dan keuangan klub. Hal itu bisa saja terjadi mengingat Manchester City dilaporkan ke UEFA karena menyalahi aturan Financial Fair Play. Kasus itu juga mengancam posisi City di Premier League Inggris.

Berita mengenai ancaman hukuman Manchester City memang sedang menghiasi media sepakbola dunia. City dianggap melakukan kecurangan dalam laporan keuangan. Mereka dianggap meyalahi aturan FFP yang digagas UEFA. Pembelian pemain secara jor – joran dalam beberapa musim terakhir jadi landasannya.

Bisa jadi Manchester City akan mendapatkan hukuman penguran poin di Premier League. Hukuman ini seperti yang diderita oleh Juventus di Serie A Italia. Selain itu, jika terbukti benar City lakukan kecurangan, Pep Guardiola sebagai pelatih kepala bisa saja meninggalkan klub tersebut. Hal ini seperti pernyataan yang diucapkannya pada Mei 2022 lalu.

Pep Guardiola tentang FFP Manchester City

Komentar Pep Guardiola Tentang FFP Manchester City

Ketika itu Pep mengatakan bahwa City tidak menyalahi aturan transfer. Kalau memang terbukti City bersalah, Pep mau bertanggung jawab dengan meninggalkan klub. Sebab, pemilik City mengatakan sendiri kepada Pep kalau tidak ada aturan yang dilanggar dalam proses transfer beberapa musim terakhir.

Ancaman Pep ini bikin para suporter City was – was. Sebab, Guardiola adalah salah satu pelatih City paling sukses. Bukan tidak mungkin kalau Pep akan hengkang jika Manchester City terbukti bersalah dalam masalah FFP ini. City bakal pusing mencari pengganti yang setara dengan Pep Guardiola.

Manchester City sendiri telah mengirim pengacara ke UEFA untuk mengatasi masalah ini. City bersikukuh kalau tidak ada aturan yang dilanggar dalam proses transfer pemain dalam berapa tahun terakhir. City telah menyiapkan bukti nyata kalau tuduhan yang dilayangkan itu tak valid dan buktinya kurang.

Patut ditunggu seperti apa perkembangan dari kasus Machester City ini. Bagi klub lain, kasus City ini bisa menjadi pembelajaran untuk lebih berhati – hati dalam membelanjakan uang di bursa transfer. Jangan sampai pengeluaran lebih banyak daripada pemasukan klub.

Leave a Reply