Fakta Piala Dunia 2022, Diwarnai Protes Hingga Konflik Bilateral || PialaDunia.me

Fakta Piala Dunia 2022 || Terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia merupakan hal bersejarah. Bagaimana tidak, setelah diselenggarakan tiap 4 tahun sekali sejak 1930, baru tahun inilah turnamen besutan FIFA itu mampir ke Timur Tengah. Qatar juga jadi negara berpenduduk Muslim pertama serta negara Asia kedua yang menggelar Piala Dunia. Sesuai agenda, Piala Dunia 2022 akan berlangsung mulai 20 November 2022 hingga 18 Desember 2022. 32 tim dari 5 konfederasi akan bersaing ketat meraih tropi kemenangan.

Baca Juga:
Freebet Gratis Ada Disini!

Sebagai negara kaya dengan cita-cita masa depan yang besar, pemerintah Qatar memanfaatkan piala Dunia 2022 sebagai momen untuk memperkenalkan negara mereka kepada dunia. Selama 13 tahun, Qatar terus berbenah demi jadi tuan rumah terbaik buat jutaan tamu yang akan datang. Diperkirakan, 17 juta penonton akan hadir secara langsung pada Piala Dunia 2022. Namun, untuk meraih kesempatan gemilang tersebut, Qatar harus menempuh jalan berliku.

Fakta Piala Dunia 2022 dan peristiwa yang mengiring langkah Qatar

PialaDunia.me || Fakta Piala Dunia 2022 dan peristiwa yang mengiring langkah Qatar

  1. Terpilih Sejak Tahun 2009

Posisi Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 telah diumumkan oleh FIFA sejak tahun 2009. Saat itu, Qatar harus berhadapan dengan Amerika Serikat, Korea, Jepang dan Australia pada sesi pemungutan suara. Sayangnya kemenangan Qatar sebagai hosting Piala Dunia 2022 sempat diwarnai tuduhan korupsi dan operasi hitam oleh sejumlah pengamat.

  1. Paparan Covid19

Pandemi Covid19 yang merebak sejak akhir tahun 2019 jadi tantangan lain yang harus dihadapi oleh Qatar. Krisis kesehatan dunia ini membuat penyelenggara harus ekstra jeli dalam menyusun rencana. Sejumlah jadwal penyisihan sempat tertunda dan beberapa stadion di Qatar dikabarkan sempat menjadi cluster Covid19. Namun FIFA dan pemerintah Qatar berkomitmen untuk tetap melanjutkan hajatan besar tersebut. Anggaran dan sosialisasi seputar protokol kesehatan terus ditingkatkan untuk menjaga keamanan.

  1. Protes Pejuang HAM

Para pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) juga ikut buka suara setelah Qatar resmi dinyatakan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Mereka mengkritisi buruknya perlindungan HAM di Qatar soal kebebasan beragama, isu buruh, hak perempuan, LGBT, dan anak. Dalam kongres FIFA yang digelar di Doha pada awal tahun 2022 lalu, Lise Klaveness, petinggi Federasi Bola Norwegia bahkan secara terang-terangan menyebut Qatar tak layak jadi tuan rumah Piala Dunia 2022 karena perlindungan HAM yang tak memadahi.

  1. Gejolak Politik Timur Tengah

Dalam mempersiapkan gelaran Piala Dunia 2022, pemerintah Qatar juga harus menghadapi perseteruan bilateral dengan sejumlah negara tetangganya. Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yaman, Bahrain dan Mesir bahkan sempat mengirim surat kepada FIFA. Dalam surat itu, mereka meminta FIFA membatalkan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 dan menyebut Qatar sebagai sarang teroris. Yang terbaru, pemerintah Israel juga ikut melayangkan protes setelah Qatar melarang turis Israel membeli tiket pertandingan.

  1. Stadion Kontainer

Ditengah segala kendala, Qatar tetap berusaha menciptakan kesan tak terlupakan pada Piala Dunia tahun ini. Salah satu hal yang menarik adalah pembangunan stadion 974. Stadion ini adalah stadion baru yang dibangun demi menyambut Piala Dunia 2022. Stadion 974 terbuat dari kontainer bekas yang dapat dibongkar pasang dan berkapasitas 40.000 penonton. Dinamakan sesuai kode telepon negara Qatar dan jumlah kontainer yang dipakai untuk membangunnya. Sebagai stadion daur ulang, 947 diyakini sangat ramah lingkungan.

Leave a Reply