Keputusan pelatih Spanyol Luis Enrique meninggalkan sejumlah nama elit La Furia Roja masih terus menimbulkan pertanyaan. Beberapa pemain utama yang jadi magnet kekuatan buat Spanyol seperti Sergio Ramos, Thiago, hingga David De Gea yang rela posisinya di isi oleh Kiper Muda Spanyol Unai Simon harus kubur mimpi dalam-dalam. Mereka tidak akan tampil membela Spanyol pada Piala Dunia tahun ini.
Baca Juga:
Prediksi Bola Pildun Disini!
Tidak cuma fans, para pemain yang lolos screening versi Enrique juga mempertanyakan hal yang sama. Banyak yang menyayangkan keputusan sang pelatih yang memilih mengorbankan beberapa bintang utama. Salah satu yang sempat terheran-heran dengan keputusan itu adalah Unai Simon.
Pada Piala Dunia mendatang, Unai Simon akan turun lapangan dan diplot jadi kiper utama. Selain bersyukur, Simon sempat bertanya-tanya mengapa David De Gea yang lebih senior darinya justru tak dilibatkan. Dalam pandangan Unai Simon, Gea adalah kiper yang masih sangat cakap. Dia sangat layak untuk dibawa ke Qatar. Kemampuan De Gea tentu akan banyak membantu pertahanan Spanyol. Bagaimana pun, mereka akan menghadapi musuh-musuh besar. Membawa De Gea seharusnya akan meningkatkan keamanan dan perlindungan lini pertahanan mereka.
“Dia masih jadi yang terbaik saat ini meski kadang cara pandang kami terhadap kiper cukup berbeda.” Kata Simon dilansir dari The Guardian.
David De Gea Kalah Saing Dari Kiper Muda Spanyol Unai Simon
Pada turnamen piala dunia 2022, tanpa De Gea, Spanyol akan diperkuat oleh tiga kiper yang tak kalah andal. Ketiganya merupakan penjaga gawang yang telah berpengalaman di liga Eropa. Selain Simon, kiper lain yang diboyong ke Qatar adalah David Raya dan Robert Sanchez. Dibanding De Gea, ketiganya tergolong sebagai kiper dengan usia lebih muda.
Selain agitasi, faktor keinginan Enrique punya penjaga gawang yang multitasking diduga jadi penyebab terdepaknya De Gea dari daftar pemain Piala Dunia 2022. Ya, Enrique memang seorang perfeksionis sejati. Dia mengungkapkan, sebagai pelatih dirinya tak terlalu butuh sosok kiper yang mahir menghalau bola. Enrique menginginkan agar kipernya punya kemampuan membangun serangan untuk meningkatkan peluang kemenangan tim.
Meski di mata Enrique De Gea bukan kiper yang layak dibawa ke Piala Dunia 2022, namun Simon masih teguh memegang cara pandangannya. Bagi Simon, De Gea adalah kiper yang sangat layak untuk dihormati. Sejalan dengan itu, dia juga menyadari jika tugasnya nanti sebagai kiper utama memang sangat berat. Tak cuma mempertahankan gawang, dia juga harus bisa membangun serangan melalui teritorinya di lapangan hijau. Jika melihat dari tupoksi utama seorang kiper untuk mencegah kebobolan, maka menurut Simon, De Gea masih sangat sempurna untuk melakukan itu.
Didominasi Wajah Muda
Walau sempat menjadi kejutan tersendiri, keputusan Enrique mengeliminasi De Gea sebenarnya sudah terbaca sejak jauh-jauh hari. Semenjak beberapa waktu belakangan, Enrique memang lebih sering memberi porsi tanding pada para pemain muda. Tampaknya Enrique sangat meyakini jika kekuatan dan performa kaum muda akan membuat tim asuhannya lebih beruntung.
Dan pada Piala Dunia 2022, Enrique memang banyak memanggil para pemain berusia muda. Dari tiga kiper yang dipilih, seluruhnya berusia kurang dari 28 tahun. Sedangkan untuk pemain muda yang jadi kunci, Enrique tampaknya masih melabuhkan hatinya pada Pedri. Penampilan Pedri yang konsisten sejak Piala Eropa 2020 membuat Enrique yakin membawa bintang Barcelona itu ke Qatar. Adapun klan pemain sepuh, salah satu yang masih dilibatkan oleh Enrique adalah Sergio Busquets. Busquets adalah pensiunan Piala Dunia 2010 yang sekarang sudah berusia 34 tahun. Bisa jadi karena faktor itu, Busquets hanya akan digunakan sebagai pemain cadangan atau pemain poros tengah. Untuk posisi yang lebih mendominasi, posisi Busquets akan diserahkan pada junior-juniornya.
Pada Piala Dunia nanti, Spanyol sendiri berada di grup E. Sejumlah lawan yang akan mereka hadapi diantaranya, Jepang, Jerman, dan Kosta Rika. Piala Dunia 2022 bisa jadi akan dijalankan dengan penuh ambisi oleh Timnas Spanyol. Sebagai pengingat, sejak Piala Dunia 2014 hingga Piala Dunia 2018, Spanyol selalu gagal menembus fase grup. Praktis, sejak kemenangan mereka ditahun 2010, La Furia Roja belum kembali merasakan pertarungan di babak 16 besar dan seterusnya.