Pelatih timnas Portugal, Roberto Martinez tetap memanggil nama Cristiano Ronaldo ke dalam skuat utama European Selecao untuk pertandingan kualifikasi Euro 2024. Keputusan ini dianggap sesuatu yang sangat berani dari Martinez. Sebab, banyak yang merasa kalau Cristiano tak pantas dipanggil lagi sebagai pemain timnas.
Pemanggilan Ronaldo ke timnas memang tak bisa dilepaskan dari kontroversi. Tak sedikit media dan pendukung timnas Portugal yang merasa kalau Ronaldo sebaiknya tak diikutkan dalam skuat Portugal untuk laga kualifikasi Euro. Banyak yang merasa kalau sudah saatnya Portugal melakukan peremajaan. Pemain yang usianya lebih dari 35 tahun sebaiknya tak diberi kesempatan lagi untuk main.
Ronaldo saat ini sudah berusia 38 tahun. Usia tersebut tentu sudah melampaui masa emas dari seorang pesepakbola. Apalagi Ronaldo “hanya” main di Arab Saudi. Iklim kompetisi yang berbeda dari Eropa membuat para pengamat merasa Ronaldo tak layak mengenaka seragam timnas Portugal.
Pemain Pengganti Cristiano Ronaldo
Portugal sebenarnya sudah memiliki nama penyerang yang siap tampil apik bersama Portugal. Contohnya adalah Goncalo Ramos yang tampi impresif di Piala Dunia 2022 lalu. Bahkan, Ramos sukses menggeser Ronaldo sebagai penyerang inti pada Piala Dunia 2022 lalu.
Publik Portugal merasa kalau ini adalah waktunya Goncalo Ramos untuk bersinar. Sedangkan Ronaldo lebih baik duduk di bangku cadangan saja. Tak perlu memaksakan Ronaldo tampil sebagai pemain inti sejak menit awal permainan. Kalau dipaksakan main sebagai pemain inti, permainan Portugal tak bisa berkembang.
Timnas Portugal memang butuhkan regenerasi untuk bisa terus bersaing dengan tim Eropa lainnya. Karenanya, keputusan Roberto Martinez untuk memanggil Ronaldo itu dianggap kontraproduktif dengan proses regenerasi pemain Portugal. Martinez harusnya memahami hal ini dengan sangat baik sebagai pelatih kepala.
Patut ditunggu seperti apa sebenarnyaa peran dari Cristiano Ronaldo bersama dengan timnas Portugal. Akan lebih baik jika Ronaldo untuk mengalah dan memberikan tempat ke pemain yang lebih muda. Jika ngotot untuk terus tampil di penghujung karirnya, proses regenerasi timnas Portugal akan terhambar.